Ritual Adat “Mattompang Arajang” Meriahkan Hari Jadi Bone ke-695, Dihadiri Gubernur Sulsel dan 14 Kepala Daerah

BONE,SUARACYBER.COM –

Perayaan Hari Jadi Bone (HJB) ke-695 tahun ini penuh makna dengan digelarnya ritual adat “Mattompang Arajang” di Rumah Jabatan Bupati Bone, Jalan Petta Ponggawae Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Kamis (10/4/2025).

Ritual sakral ini merupakan warisan leluhur yang menjadi simbol pemeliharaan benda-benda pusaka Kerajaan Bone yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.

Acara ini turut dihadiri oleh 14 kepala daerah dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan dan Tenggara, menunjukkan dukungan dan penghargaan atas kelestarian budaya Bugis.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, juga hadir bersama wakil Bupati Bone, Anggota DPD RI, Andi Abd Waris Halid, Anggota DPRD Provinsi Sulsel, serta Forkopimda, dan memberikan apresiasi atas pelestarian tradisi yang telah diwariskan turun-temurun tersebut.

HJB tahun ini bertema, “Mappasitemmu Ininnawa Bone Ri Madeceng” artinya “Menyatukan Hati, Bone yang Lebih Baik”, menggambarkan harapan dan semangat gotong royong untuk memajukan Bone ke arah yang lebih bermartabat.

Dalam sambutannya, Bupati Bone Andi Asman Sulaiman mengajak seluruh masyarakat, tanpa kecuali, untuk menyatukan visi dan hati demi membangun Bone yang sejahtera, berpendidikan, dan menjunjung nilai-nilai budaya.

“Dalam ritual Mattompang Arajang ini, kita tidak hanya menyaksikan budaya, tetapi juga semangat persatuan dan penghormatan terhadap sejarah serta nilai-nilai leluhur,” ujar Andi Asman

Mattompang Arajang sendiri merupakan prosesi pembersihan dan penyucian benda-benda pusaka kerajaan seperti Selempang emas, tombak, keris, dan payung emas kerajaan. Upacara ini dilaksanakan oleh para pemangku adat dan disaksikan oleh masyarakat serta tamu undangan.

Selain ritual adat, peringatan Hari Jadi Bone juga diramaikan dengan berbagai kegiatan budaya, pertunjukan seni, dan pameran UMKM yang menggambarkan kekayaan potensi daerah.

Pemerintah Kabupaten Bone berharap perayaan ini tidak hanya menjadi ajang peringatan sejarah, namun juga momentum untuk memperkuat jati diri dan semangat membangun daerah berlandaskan nilai budaya yang luhur.

Penulis: ARUREditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *